Kamis, 08 Desember 2016

Cahaya Senter Bisa Jadi Terapi untuk Penderita Alzheimer


REPUBLIKA.CO.ID, Pernah mendengar terapi dengan cahaya senter untuk penderita Alzheimer? Ternyata cahaya senter bukan hanya bermanfaat di kala gelap gulita, tapi juga untuk penderita Alzheimer. Hal ini dibuktikan oleh peneliti Amerika Serikat setelah melakukan percobaan pada tikus.

Tim Massachusetts menemukan pencahayaan dari senter terhadap mata hewan pengerat tersebut ternyata mendorong sel pelindung untuk melahap protein yang berbahaya dan terakumulasi di otak pada tipe demensia. Tingkat cahaya yang sempurna adalah 40 detik. Setara dengan sebuah kerlipan nyaris tak terlihat, empat kali sama cepatnya dengan lampu disko.

Peneliti mengatakan pendekatan harus diuji coba pada manusia. Mereka telah siap mendapatkan izin dari pembuat kebijakan di Amerika Serikat, Food and Drugs Administration. Tim ini juga telah mempersiapkan sebuah perusahaan komersial untuk mengembangkan teknologi ini.

Pembentukan sebuah protein beta amyloid adalah salah satu perubahan awal yang nampak pada otak pada penyakit Alzheimer. Ini menggumpal bersama menjadi membentuk plak yang lengket. Inilah yang menyebabkan sel syaraf mati dan kehilangan memori atau ingatan.

Para peneliti telah melihat cara untuk mencegah pembentukan plak dengan menggunakan obat, tapi hasilnya mengecewakan. Tapi Dr Li-Huei Tsai dan koleganya di Massachusetts Institute of Technology berfikir bahwa mereka menemukan cara lain yaitu menggunakan senter.

Seperti yang dilaporkan dalam jurnal Nature, tikus yang digunakan dalam studi ini secara rekayasa didesain untuk tipe Alzheimer yang merusak otak mereka. Ketika tikus diletakkan di depan cahaya senter selama sejam, ini menyebabkan kehilangan beta amyloid yang nyata setelah melewati 12 sampai 24 jam di bagian otak yang kena cahaya.

Hal ini dilakukan setiap hari selama seminggu. Ternyata membuat pengurangan yang lebih baik. Rangsangan cahaya langsung ke bagian otak yang berkaitan dengan memori atau ingat, hippocampus, dan menyebabkan pengurangan beta amyloid.

Peneliti mengatakan cahaya bekerja dengan merekrut sel imun yang bisa membantu yang disebut microglia. Microglia adalah binatang atau burung yang makan bangkai. Mereka makan dan membersihkan patogen berbahaya yang mengancam, misalnya beta amyloid.

Sel imun ini diharapkan bisa membersihkan beta amyloid dan menghentikan lebih banyak pembentukan plak yang menyebabkan Alzheimer dan gejalanya. Dr Tsai mengatakan "Kami optimis."

Peneliti mengatakan di masa yang akan datang orang bisa menggunakan special goggles atau duduk di depan sebuah cahaya yang memancar untuk mendapatkan sebuah dosis terapi cahaya senter. Untuk pasien, ini seharusnya tidak terlalu sakit dan tidak invasif.

“Kami bisa gunakan intensitas yang sangat rendah, cahaya lembut yang ramah lingkungan. Anda bisa melihat cahaya berkedip. Ini tidak offensive,” ujar mereka.

Tekanan seharusnya bisa aman dan tidak menjadi pemicu epilepsi pada orang yang mudah terkena. Dr David Reynolds, peneliti Alzheimer Inggris mengatakan, "Studi seperti ini bernilai dalam pernyataan proses baru menyangkut penyakit Alzheimer dan membuka kesempatan baru untuk penelitian berikutnya. Sementara tikus di dalam studi ini menunjukkan beberapa fitur kunci Alzheimer, ini selalu menjadi penting untuk meneruskan penemuan ini pada manusia," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar