Kamis, 08 Desember 2016

Apakah Anak Anda Transgender?

Banyak anak perempuan bereksperimen mengenakan pakaian laki-laki, demikian juga sebaliknya. Seorang anak yang menentang norma-norma gender yang khas, seperti anak laki-laki menyukai boneka, barang-barang berkilau, atau anak perempuan ingin dipanggil 'Jack' selama beberapa pekan merupakan sebagian alarm bahwa orang tua perlu memperhatikan betul anaknya.

Anak laki-laki kadang bersikeras mengatakan dirinya seorang gadis. Anak perempuan mengatakan dia berpikir dirinya laki-laki. Mereka merasa perasaan dan tubuhnya tak sesuai. Ini merupakan tanda-tanda anak Anda seorang transgender.

"Anak normal, mereka tak masalah memakai apa saja yang ingin dipakai, bermain dengan siapa saja yang diinginkan. Namun, seorang anak transgender kurang nyaman dengan itu. Mereka semakin tidak nyaman jika dibeda-bedakan, misalnya harus berbaris di deretan anak laki-laki atau perempuan. Mereka bisa stres," kata salah satu peneliti, Darlene Tando, dilansir dari Web MD, Rabu (7/12).

Tidak ada tes sederhana untuk mengetahui apakah seorang anak transgender. Para ahli sering mengukur dari perilaku dan fase mereka. Semakin lama dan semakin keras seorang anak menyatakan jenis kelamin mereka yang berbeda dengan tubuh aslinya, semakin kecil kemungkinan mereka mengubah pikiran dari keinginan transgender.

Anak-anak yang terindikasi transgender biasanya merasa orang tuanya tak menerima keinginan mereka. Ini akhirnya membuat mereka menutup diri dan berhenti berbicara tentang itu.

Seorang anak laki-laki transgender tak akan pernah berkata, "Seandainya saya seorang perempuan," namun dia pasti mengatakan, "Saya perempuan." Mereka tetap nyaman berada di toilet perempuan, buang air duduk, bahkan tak segan membahas alat vitalnya.

Dukungan orang tua diperlukan untuk menghadapi anak yang menyatakan dirinya 'berbeda'. Beberapa anak memiliki rasa bawaan bahwa mereka dilahirkan dalam tubuh yang salah.

Tando merekomendasikan orang tua bisa membaca buku bersama dengan anaknya dan menunjukkan makna keluarga, anggota keluarga, dan identitas keluarga. Biarkan anak tahu, namun jangan menolak apapun pertanyaan mereka.

Orang tua juga disarankan menemui terapis yang mengkhususkan diri dalam isu-isu gender sedini mungkin jika Anda merasa gender menjadi sumber konflik dalam diri anak Anda. Banyak orang tua tidak mencari terapis sebab mereka berharap ini hanya fase sesaat anak. Padahal, pengobatan dini penting untuk anak, khususnya sebelum mereka mencapai masa pubertas.


Source link

Tidak ada komentar:

Posting Komentar